Minggu, 25 Oktober 2015

Hari ini Aku mau posting Cerpen karya Aku sendiri dong,kenapa Aku buat cerpen?.Alasanya adalah sekolahku baruku yaitu SMANSEV alias SMA 7 Semarang sedang mengadakan bulan bahasa dan Aku yang bernomor absen Dua Puluh (20) mendapatkan bagian untuk membuat cerpen bertemakan HIV/AIDS.Silahkan dinikmati Cerpen buatanku

 PENDERITA HIV/AIDS 
BUKAN UNTUK DIJAUHI
Perkenalkan namaku adalah Arini.Aku masih berumur 21 tahun dan aku  adalah seorang aktifis HIV/AIDS.Aku dan teman-teman aktifis lainya sering mengadakan seminar atau penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS pesertanya tentu kebanyakan para remaja,kami mengadakan acara itu agar generasi penerus bangsa yang masih berusia muda dapat menjalani hidup yang bersih dan sehat dari HIV/AIDS.
"Arini, aku mau bicara sesuatu panggil Santi temanku.
"Ada apa Santi,kamu mau bicara apa?. Gini Arini akhir-akhir ini aku lihat banyak sekali anak-anak muda yan terjerumus dalam pergaulan yang salah,aku takut akan efeknya dikemudian hari.
"Maksud kamu,banyak remaja yang memilih melakukan hal hal seperti merokok,berkelahi,mencuri,memakai narkoba,atau bahkan lebih parahnya lagi mereka melakukan hubungan orang dewasa bersama teman mereka begitu maksud kamu?
"Iya Arini,apa seminar kita tentang bahaya HIV/AIDS akibat pergaulan yang salah tidak berarti ya bagi mereka?.Seharusnya semua yang kita sampaikan harus mereka lakukan agar tidak semakin banyak remaja yang rusak akibat salah pertemanan.
"Tiba-tiba datang Alda salah satu teman aktifisku"
"Maaf,kalau aku menyela pembicaraan kalia,tapi aku ada ide tentang masalah ini. Jadi kamu sudah mendengar pembicaraanku dengan Arini?,kata Santi"
"Aku enggak bermaksud menguping,tadi aku kebetulan lewat dan mendegar pembicaraan kalian sangat serius,jadi aku putuskan mendengarkannya.Kata Alda"
"Enggak masalah,tadi kamu bilang ada ide tentang mengatasi masalah ini.Apa itu Alda?
"Jadi gini Arini,bagaimana kalau kita tidak melakukan penyuluhan secara besar-besaran,tetapi kita datangi remaja yang sudah terkena efek salah pergaulan atau kita datangi remaja yang terkena HIV/AIDS,bagaimana?. Aku merasa cara itu lebih tepat daripada kita adakan penyuluhan besar-besaran.
"Mendatangi penderita HIV/AIDS secara langsung,apa enggak salah?. Tentu enggak Santi,emang kenapa kamu takut ketularan mereka?
"Bukan itu maksudku Alda,tapi kan..... Gimana ya,idemu bagus tapi,aduh gimana ya....
"Benar kata Alda,kamu enggak usah takut akan ketularan Santi,itu tidak akan menular hanya karena kita bertemu dan berbicara dengan mereka.Terang Arini"
"Malah menurutku dengan mendekati penderita HIV/AIDS secara langsung akan lebih efektif,kita dapat mengetauhi apa yang menyebabkan meraka salah pergaulan hingga terkena penyakit itu,dan kita dapat memberikan cara atau mungkin kekuatan untuk mereka agar mereka dapat menjalani kehidupan bermasyarakat seperti biasanya meskipun mereka penderita HIV/AIDS. Kata Arini"
"Dan yang tidak kalah penting,kita juga harus memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa bertemu dan berbicara dengan penderita HIV/AIDS tidak akan membuat mereka tertular. Kata Alda"
"Kalian berdua benar,maaf ya aku hampir tidak setuju ide ini. Enggak apa Santi,tapi kamu sekarang mau membantu kita kan?,tanya Arini. Tentu saja. Terang Santi
Keesokan harinya Aku,Alda,dan Santi sudah mendapat alamat salah satu penderita HIV/AIDS yang bernama Marsha.Kami berencana bertanya-tanya mengenai bagaimana ia mendapatkan penyakit itu dan berusaha menghiburnya dan membuatnya percaya diri kembali ke kehidupan bermasyarakat.
"Ini dia tempatnya, sesuai alamat dia tinggal di gang ini ayo kita cari yang bernama Marsha. Kata Arini. Setelah beberapa menit kami bertiga mencari,akhirnya kami menemukan rumah dan Marsha itu sendiri.Dia terlihat masih muda perkiraan kami antara usia 17-19 tahun,dia keliatan cantik dan kulitnya putih,hanya saja badanya kurus sekali dan wajahnya memperlihatkan ekspresi sedih,tertekan,bermasalah,menyesal,dan sebagainya.Kami memutuskan menghampirinya dan mencoba berbicara dengannya.
"Hai,aku Arini dan ini kedua temanku namanya Santi dan Alda. Salam kenal Marsha,kata kami bertiga
"Kalian.... tau dari mana namaku dan rumahku,mau apa kalian,PERGI SANA...PERGI.... KALIAN PASTI TAU AKU KENA HIV/AIDS,KALIAN MAU MENGHINA AKU KALIAN MAU MENGEJEK AKU KAN...PERGI SANA... PERGI.Kata Marsha,dia keliatan emosi tapi sekaligus tertekan
"Bukan begitu,kami sudah tahu penyakit kamu,kami adalah aktifis HIV/AIDS kami mau menolong kamu,kami peduli sama kamu,dan kami tidak takut berdekatan sama kamu.Kata Arini. Dan yang jelas kami peduli dan mau menolong kamu bukan KASIHAN ingat kami PEDULI bukan KASIHAN.Tambah Alda.
"Benar kalian mau menolongku,Marsha sudah tidak begitu emosi. Iya benar kami mau menolong dan peduli sama kamu Kata Santi. "Sebelum itu bolehkah kami bertanya bagaimana awalnya kamu terkena HIV/AIDS maaf kalau ini menyinggungmu Terang Arini
"Tidak,ini tidak menyinggungku Kata Marsha.Aku salah pergaulan,aku salah memilih teman-teman.awalnya kami hanya berjalan-jalan,menonton,berbelanja layaknya remaja biasa,tetapi lama-lama mereka mulai mengenalkanku kepada apa itu merokok,pulang malam,mabuk-mabukan bahkan sampai memakai narkoba dan berhubungan yang tidak seharusnya. Terang Marsha secara lengkap
"Apakah kamu langsung menerima ajakan teman-temanmu untuk melakukan itu semua? Tanya Santi. Tidak,tapi mereka terus megenalkanku pada hal-hal itu dan akhirnya aku terus mencoba dan ketagihan akan hal-hal itu, sampai sekarang aku kena efeknya yaitu HIV/AIDS. Kata Marsha. Begini Marsha,hal yang kamu lakukan memang salah besar tapi jika ingin menyesalinya sudah terlambat,kamu harus bangkit dan percaya bahwa penyakitmu itu akan kalah pada semangatmu dan tunjukan pada orang -orang bahwa HIV/AIDS tidak menular jika hanya bertemu dan berbicara serta kamu harus berbagi pengalamanmu pada remaja lain agar mereka tidak sepertimu. Terang Alda
"Kalian bertiga benar.Aku tidak boleh terus-terusan bersembunyi tertekan dan merasa bersalah.Aku harus melanjutkan hidupku,aku harus melanjutkan kuliahku dan menunjukan pada orang lain jika aku kuat dan tidak butuh dikasihani ,aku hanya butuh keperdulian mereka Terang Marsha dengan yakin dan mantap


Akhirnya Marsha sudah kembali ke kehidupan bermasyarakat lagi dan melanjutkan kuliahnya tanpa peduli apa kata orang.Bahkan sekarang dia ikut bersamaku Santi
 dan Alda untuk memberikan penyuluhan HIV/AIDS kepada remaja dan Marsha terus berbagi pengalamanya agar makin sedikit remaja yang seperti dirinya.

Sekian isi cerpenku semoga bermanfaat dan menghibur.Terima kasih sampai jumpa lagi da da bye  bye 
Halo semuanya,udah jarang banget nih Aku buka blog,itu dikarenakan apa hayo....?.Tanpa malu Aku nggak buka blog dan agak lama nggak internetan dikarenakan hahahaha apa hayo...?.Oke oke cukup bercandanya itu dikarenakan Aku kehabisan Kuota.Tapi sekarang Kuota udah penuh dong ya.Ceritanya pamer nih Kuota banyak,nggak-nggak Aku nggak sombong kok hehehehehe (✿◠‿◠)

Segitu dulu yan intro dari Aku yang udah lama nggak buka Blog da da bye bye